Rabu, 17 Februari 2010
Kanker
Sabtu, 13 Februari 2010
Orang-orang Putus Asa
D’Masiv – Jangan Menyerah
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi
reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
repeat reff1
reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
Begitulah pesan untuk para manusia yang telah salah arah karena berputus asa kepada Allah Swt. Karena kulihat kemarin Jumat, saat jumatan ada seorang bapak yang duduk termenung menunggui dagangannya. Saya melihat bahwa dagangannya bukanlah barang yang mudah laku. Yang kulihat hanyalah wajah kusut dan putus asa di wajahnya. Tapi kok gak jumatan ya?
Kubayangkan diriku berada di posisinya, aku bersyukur tidak berada di posisinya.
Sudah tersungkur di dunia, apakah harus tersungkur juga wajahku di akhirat? Begidik aku membayangkannya.
Dan menurut saya pesan D' Massiv terasa tulus, bahkan mungkin lebih tulus daripada nasyid-nasyid yang kini sedang marak di anak muda. Saya rindu dengan nasyid yang menyentuh hati dan kemudian membuat saya tersentak untuk kembali kepada Allah, mencintai Rasulullah, dan membuka Al Quran.
Senin, 01 Februari 2010
Indonesia (mau) jadi apa?
Rabu, 27 Januari 2010
Bilderberg Group
Minggu, 9 Agu '09 12:51
Agustus adalah bulan penting untuk Indonesia. Bulan yang lebih patriotik daripada bulan November. Momen yang sangat pas untuk mencekoki masyarakat dengan isu-isu keamanan nasional. Dan karena itulah, mereka telah menyiapkan pertunjukan.
Dalam pertunjukan ini plotnya adalah seperti ini: sebab-akibat-konklusi. Pengeboman di RC & JWM adalah sebabnya. Penyerbuan Temanggung adalah akibatnya. Dan Konklusinya: SBY perlu pengamanan lebih untuk melindunginya dari ancaman teroris dan Negara perlu lebih keras pada orang Islam karena berkali-kali "terbukti" sebagai teroris.
Penyerbuan tersebut harus digelar di awal agustus agar nanti ketika Presiden menyampaikan pidato kenegaraan, masyarakat masih ingat betapa pentingnya keamanan nasional. Tetapi ini barulah awal dari pertunjukkan yang lain. Ketika masyarakat sudah dapat menerima definisi "keamanan nasional" tersebut, maka nantinya masyarakat tidak akan kritis lagi ketika penjagaan tentara di sekeliling SBY semakin banyak, ketika terjadi penangkapan besar-besaran terhadap para ustadz, dan ketika peraturan-peraturan represif berbondong-bondong dikeluarkan.
Siapa mereka? Siapa yang membuat pertunjukkan ini?
Pada awal saya bergabung dengan politikana saya membuat satu tulisan yang intinya berpendapat bahwa pengeboman JWM & RC adalah rancangan agen-agen asing, khususnya dari negara-negara yang pro Israel atau yang anti Iran. Sampai detik ini pandangan saya tersebut belum berubah. Ingat, mereka yang saya maksud adalah para internasionalis yang menjadi perencana dan penyusun agenda, bukan para operator lapangan yang melakukan pekerjaan-pekerjaan kotor.
Kenapa Iran? Apa hubungannya Indonesia dengan Iran?
Secara terbuka, pandangan anti Iran bisa kita telusuri dari pernyataan-pernyataan resmi para pimpinan negara terutama di Eropa. Secara informal, konspirasi untuk menjatuhkan rezim Ahmadinejad berlangsung di konferensi Bilderberg Group karena itu menjadi salah satu agenda pembahasannya, khususnya di 2008 dan 2009 ini. Dan jangan lupa, beberapa anggota inti Bilderberg Group adalah para kepala satuan Intelijen nasional, seperti CIA dan M16 (orang-orang yang mengendalikan penuh database-database terbesar di dunia). Cara berpikir mereka sederhana. Siapa yang tidak setuju dengan mereka adalah musuh mereka. Pada masa pemerintahan SBY-JK, Indonesia pernah abstain dari resolusi PBB untuk memarjinalkan Iran. Padahal, Indonesia sudah dikasih banyak posisi di PBB (dewan keamanan, dewan HAM, chairman di konferensi ini itu, dlsb). Karena itu, Indonesia harus ditaklukkan. Dan cara halus untuk menaklukkan Indonesia adalah dengan: MENGISOLASI SBY!
Dalam berita tadi malam disebutkan bahwa kediaman SBY di Cikeas sudah dijaga oleh 100 orang tentara. Ini adalah awal dari proses pengisolasian SBY. Dengan alasan keamanan nasional atau menjaga keselamatan Presiden, maka orang yang dapat mendekati SBY hanyalah mereka yang sudah diseleksi. Dan para internasionalis itu akan memastikan bahwa orang yang di ring 1 SBY adalah orang-orang mereka.
Dalam keadaan terisolasi, SBY tidak akan tahu realita yang sesungguhnya. Mereka akan selalu menginformasikan bahwa seolah-olah SBY dalam bahaya, sehingga SBY perlu diamankan, diamankan, dan diamankan. Dengan skenario tersebut, perlahan-lahan SBY akan kehilangan kendali atas kekuasaannya. Secara formal, ini nanti akan terlihat dari susunan kabinet yang diisi oleh orang-orang yang berwatak internasionalis. Orang-orang itu kemungkinan besar bukan dari parpol, tetapi dari kalangan "profesional" yang bekerja pada lembaga "think t(h)ank" yang didanai oleh CFR, RIIA, atau lembaga2 lain yang terafiliasi dengan Round Table atau Bilderberg Group.
Mengisolasi SBY: inilah yang mereka kehendaki. Mereka ingin SBY jadi boneka mereka. Jika ini berhasil, maka secara politis Indonesia akan bergabung dengan mereka dalam menghancurkan rezim Ahmadinejad dan bisnis-bisnis mereka, khususnya dalam bidang Energi di Indonesia akan aman--man--man---man!
Bagaimana SBY berkelit dari upaya pengisolasian ini? Jangan jadikan orang yang terlalu mengagungkan sistem internasional sebagai penasehat. Karena itu, sebaiknya SBY tidak menyingkirkan orang-orang parpol dari sekelilingnya. Orang2 parpol terlalu banyak, cenderung nasionalis, dan tidak terlalu pintar, sehingga terlalu sulit untuk dikontrol oleh mereka. Dan orang-orang parpol yang tepat bisa lebih jujur daripada para intelektual & konsultan yang mulutnya beracun.
Jika SBY membaca tulisan ini, dia seperti juga anda mungkin tidak akan percaya dengan teori saya. Dan bagi saya itu tidak penting, karena saya hanya ingin menulis. Kita lihat saja nanti apakah teori saya salah.
PS: Kenapa "Think T(h)ank"? Karena ini lembaga yang jika mereka "Think" seperti maunya para Internasionalis, maka para Internasionalis itu akan "Thank" ke mereka dengan uang yang banyak dan jabatan yang tinggi.
RESENSI BUKU:
esensi ini dimuat di Koran Jakarta, Selasa 4 Agustus 2009
Bermula dari pertemuan di Hotel Bilderberg, Belanda, pada 1954, Bilderberg Group menjelma menjadi sebuah organisasi rahasia yang mengendalikan dunia. Banyak hal yang terjadi di dunia, termasuk di Indonesia—krisis ekonomi, pergantian rezim, perang, dan lain sebagainya—tak lepas dari peran kelompok rahasia ini. Semua ini demi memantapkan hegemoni mereka.
Daniel Estulin, penulis buku ini, seorang jurnalis investigasi kelahiran Rusia yang telah menginvestigasi Bilderberg Group selama lebih 15 tahun. Buku ini menjadi international bestseller, telah diterjemahkan ke dalam 29 bahasa dan diterbitkan lebih dari 49 negara.
Menurut hasil penelusurannya, komplotan Bilderberg ini tidak punya nama dan eksistensi resmi. Mereka beranggotakan politisi elite dunia yang berjumlah 100 orang lebih, terdiri dari para pakar keuangan internasional, bos-bos internasional, para pemimpin politik, dan keluarga-keluarga kerajaan Eropa, termasuk Pangeran Charles, Ratu Sophia dari Spanyol, dan Ratu Beatrix dari Belanda. Broker politik terkemuka, keluarga Rockefeller Amerika dan Rotchschilds Eropa, dikabarkan juga menjadi pilar-pilar komplotan tersebut.
Pengejaran yang tak kenal lelah oleh Daniel Estulin terhadap apa yang dibicarakan para pemimpin politik dan keuangan dunia dalam pertemuan tahunan mereka yang bersifat rahasia mengarah kepada pembongkaran rahasia yang mengejutkan, prediksi atas peristiwa-peristiwa di dunia, dan upaya mematikan cahaya yang dinyalakan oleh Daniel di tengah-tengah kumpulan rahasia yaitu peristiwa-peristiwa di dunia hanyalah permainan belaka, presiden-presiden dipilih, perang dibentuk, pasar energi pasar energi dimanipulasi, dan masih banyak lagi. Semua dengan kehadiran pers berskala besar, tetapi tidak pernah dilaporkan.
Mereka mengundang orang-orang yang dianggap sebagai perangkat yang berguna di dalam rencana globalis mereka dan kemudian dibantu untuk meraih posisi-posisi yang sangat kuat dalam pemilu. Contoh yang paling dramatis dari ini adalah Gubernur Arkansas yang tidak terlalu populer, Bill Clinton, yang menghadiri pertemuan Bilderberg pertamanya di Baden-Baden, Jerman, 1991. Di sana, David Rockefeller mengatakan kepada Clinton bahwa North America Free Trade Agreement (NAFTA) adalah prioritas Bilderberg. Untuk itu, kelompok tersebut membutuhkan Clinton demi mendukung mereka. Setahun kemudian, Clinton terpilih sebagai presiden, dan ia adalah pendukung kuat NAFTA.
Tokoh lainnya lagi, misalnya, Tony Blair. Ia menghadiri pertemuan Bilderberg pada tahun 1993, menjadi pemimpin partai pada bulan Juli 1994, dan terpilih sebagai perdana menteri pada bulan Mei 1997.
Daniel melukiskan bahwa anggota Bilderberg sangat piawai dalam melobi. Mereka juga perkasa menentukan kebijakan publik karena memiliki kekuatan politik yang sangat besar pengaruhnya di dua sisi Atlantik.
Uni Eropa, Perjanjian Roma, mata uang tunggal Eropa (Euro), akhir Perang Dingin, NAFTA, Brady Plan (Presiden Ronald Reagan menyediakan 50 miliar dollar AS untuk negara-negara dunia ketiga dan komunis) dan dipecatnya Margaret Thatcher dari kursi Perdana Menteri Inggris karena menolak dibentuknya Uni Eropa adalah contoh kecil dari sederet kuasa komplotan Bilderberg.
Mereka juga mengekspansi dunia internasional. Mereka menjalankan proyek-proyek internasional demi mengeruk kekayaan dunia dan mengokohkan kekuasaan mereka hingga bangsa-bangsa di negara berkembang menjadi “bangkai”.
Jika mereka mengincar kekuasaan demi terlaksananya rencana, maka mereka segera ciptakan dan sebarkan politisi-politisi dan para ekonom kawakan. Mereka tak segan menebar suap, korupsi, dan pengaruh kepada organisasi-organisasi wadah berhimpunnya beberapa negara. Iming-iming imbalan kepada para pemimpin dunia itu berupa keuntungan besar.
Bagaimana mendapatkannya? Ide “internasionalisme” harus diterapkan. Caranya: petinggi dunia yang berhimpun itu diiming-imingi banjir dana proyek-proyek di negara-negara mereka. Tapi sebenarnya semua itu jeratan semata. Kekayaan bangsa-bangsa di negara dunia ketiga dikeruk habis.
Penjelasan tentang keputusan komplotan Bilderberg saat mereka mengadakan pertemuan tak pernah dipublikasikan. Sungguh, hal ini bertentangan dengan demokrasi dan hukum yang mereka gembor-gemborkan. Buku ini memperlihatkan bagaimana orang-orang yang paling berpengaruh memanipulasi dan mengontrol dunia demi melaksanakan agenda mereka.***
M. Iqbal Dawami
Minggu, 24 Januari 2010
Bonek (bukan) cermin Indonesiaku
JAKARTA, KOMPAS.com -
Saat melintasi wilayah DI Yogyakarta, kereta api luar biasa sempat disambut suporter PSS Slemania. Mereka memberi para bonek minuman kemasan, rambutan, dan semangka.
Namun, Minggu sekitar pukul 09.15, kereta yang memuat para bonek dihadang massa di Stasiun Purwosari dan Jebres, Jawa Tengah, dengan lemparan batu. Di Jebres, polisi harus mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau massa.
Kereta berhenti di Jebres sehingga mengakibatkan mereka kepanasan, bahkan ada di antara mereka yang pingsan karena pengap. Akibat lemparan massa, sedikitnya 67 bonek harus mendapat layanan medis.
”Kereta berhenti karena kereta feeder yang akan ke Palur dan Sragen terhadang oleh ribuan orang. Pada saat yang sama, kami harus mengganti selang air yang bocor sehingga semua lokomotif terhenti,” ujar Kepala Stasiun Jebres Sunaryo.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Alex Bambang Riatmodjo mengatakan, perilaku suporter yang tidak sportif dengan menjarah, melempar batu, berkelahi, dan membuat keributan tidak bisa dibiarkan lagi. ”Ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Bonek melempar, masyarakat membalas, tak akan pernah selesai,” ujar Alex di Stasiun Jebres.
Alex membantah bahwa ada bom molotov di kereta. Untuk membuktikannya, Alex bersama kepala kepolisian resor di wilayah eks Keresidenan Surakarta naik di lokomotif untuk mengawal kereta.
Pemerintah Kota Surabaya memberikan sekitar 2.000 nasi bungkus kepada para bonek yang turun di tiga stasiun, yakni Wonokromo, Gubeng, dan Semut. Pemberian nasi bungkus itu untuk mengantisipasi agar mereka tidak berbuat anarki akibat kelaparan.
Saat tiba di Stasiun Wonokromo, Minggu pukul 13.15, aparat kepolisian langsung membagikan nasi bungkus. Polisi bahkan langsung mengangkut para bonek itu dengan enam truk yang telah mereka sediakan. ”Dengan truk ini diharapkan para bonek segera tiba di rumah masing-masing,” ujar Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Setija Junianta. (ARA/APA/ABK/EKI)
Jumat, 22 Januari 2010
Blog dan Facebook
Sedangkan ngeBlog, membuat kita dapat berkreasi lebih luas dan lebih bebas. Namun, akan terlihat aneh jika hanya menuliskan tulisan yang sangat simpel seperti itu. Oleh karena itu saya mengajak temen-temen yang suka berfacebook ria untuk ngeBlog. Biar membantu perkembangan softskill dan otak kita.
Facebook masih juga bermanfaat untuk sekedar bersilaturahim dan saling menasehati. Dengan tetap berpegang pada Al Ashr insyaAllah kegiatan ngeBlog dan ngeBook(facebook) akan tetap bermanfaat di mata Allah SWT.
Selasa, 19 Januari 2010
Kertas (Istiqomah)
Saya mempunyai kenalan seorang Rektor STPP Yogyakarta. Pernah suatu ketika beliau memberikan nasihat kepada kami tentang Istiqomah.
Beliau meminta salah satu dari kami untuk maju ke depan. Kemudian teman saya maju dan diminta untuk menengadahkan tangan dan lurus ke depan. Kemudian beliau meletakkan selembar kertas HVS bersih di tangan teman saya. Beliau kemudian bertanya, "Ringan kan?" spontan teman saya menjawab "ya, ringan" sambil meringis karena bingung dengan maksudnya. Kemudian beliau bertanya lagi "berat tidak kalau selama 1 hari atau bahkan 1 minggu seperti ini?"
Begitulah kita, sekecil apapun amal kita, tetapi istiqomah kita itu sangatlah berat. Oleh karena itu Allah lebih menyukai amal yang kecil tetapi istiqomah daripada amal yang besar tetapi cuma sebentar saja. Allah memandang besar amal kecil yang istiqomah.
Begitu juga di dalam bisnis atau kehidupan yang lain, jangan pernah meremehkan keuntungan yang kecil karena keuntungan besar dibangun dari keuntungan2 yang kecil.